Rabu, 18 November 2015

angan ku tentang mu

pernah berpikir untuk bersama hanyalah mimpi yang takkan pernah terwujud. kebersamaan yang sangat hangat terasa begitu singkat. hayalan tinggi untuk memiliki mu sirna tertelan waktu, waktu berputar begitu cepat tersa untuk datan menjemputmya.kehadiran yang berawal bias seakan tak berarti perlahan terganti menjadi lebih berharga dan di sayangi. pergi untuk selamanya hanya bisa meninggalkan bekas hadirmu, canda tawa serta seluruh tingkah lakumu seakan terus hadir dalam benak. di iringi alunan kesepian kini bayangmu yang tak nyata menemani setiap kekosongan pikiran ini. rasa yang hadirpun terasa begitu sangat terlambat untuk datang menghampiri hati yang akan ber angan lebih dari sosok mu, namun kini angan itu berada di langit-langit yang siapa pun takkan pernah bisa merampasnya. malam, serta seisi langit telah jadi saksi kebersamaan kita pada saat lalu. hantaran angin serta bisingnya suaana menjadi pendamping kesenangan kita pada saat itu. namun, apalah kata bila kini yang ku telan hanyalah rasa penyesalan dn kesedihan yang berlarut tentang kepergianmu. bila ku pandangi dinding yang kosong seperti hadir kisah lalu yang pernah ku llui bersama mu. seakan pikiran ini terus menuntut kehadiranmu yang seharusnya masih ada. lahan perlahan semakin jauh yang ku rasa, namun semakin peka anganku untuk berkhayal tentang mu. hal yang merenggut mu tak bisa untuk di pungkiri lagi, memang semuanya NYATA! tetesan air mata pun walau sebanyak genangan air laut tak akan bisa menghadirkan mu lagi. berharap dan penntian seakan sia sia namun  terasa masih belum rela sampai saat ini untuk benar-benar lupa tentang mu yang telah pergi untuk selamanya. masih ganjil seakan hatiku masih berbicara bahwa " aku akan bersama mu untuk menjalin kebersamaan layaknya seperti kedekatn kita sejak kecil dulu, dan tak akan terpisah kan" namun, semakin ku berkata semakin pahit yang ku telan dari pahitnya kenyataan yang ku alami sekarang. persahabatan yang kita lewati begitu terasa lama hingga akhirnya harus di pisahkan oleh waktu yang merenggutmu. hanya berandai persahabatan kita yang lalu telah membawa ku juga ikut bersama mu, tak ada raut khayal di wajah ku saat ini, namun tuhan telah memilih mu dan memanggilmu lebih dulu dan memisahkan kita yang mungkin seharunya bisa bersama slamanya seperti janji kecil kita dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar